(Baca: Harimau Bonita Semakin Buas Usai Lolos dari Peluru Bius Petugas)
Organisasi pencinta alam internasional WWF menyatakan bahwa penyerangan hewan buas harimau ke manusia di Inhil disebabkan hutan yang kini beralih fungsi menjadi perkebunan sawit oleh PT THIP dan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Arara Abadi yang merupakan anak perusahaan Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP).
Dalam mengantisipasi harimau Bonita, petugas juga diketahui sudah beberapa kali melakukan penembakan menggunakan peluru bius. Tapi, si raja hutan ini bangun lagi, walau sempat tergeletak. Kini Bonita semakin beringas setelah terluka tertembak bius.
(Hantoro)