Terkait Skripal, Rusia Tuduh Inggris Langgar Hukum Internasional

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Jum'at 30 Maret 2018 00:04 WIB
Sergei dan Yulia Skripal masih belum sadarkan diri (Foto: BBC)
Share :

Sebagaimana diberitakan, Sergei dan Yulia Skripal ditemukan tidak sadarkan diri di Salisbury, Inggris, pada 4 Maret. Pria berusia 66 tahun itu diketahui pernah bertugas sebagai mata-mata Rusia namun kemudian membelot ke Inggris dan telah berganti kewarganegaraan.

Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, menuduh Rusia terlibat dalam insiden peracunan Sergei dan Yulia Skripal. Sebab, racun yang digunakan ke kedua korban, Novichok, hanya diproduksi di Uni Soviet. Sergei dan Yulia Skripal hingga kini belum sadarkan diri meski sudah dalam kondisi stabil.

Sementara itu, Satuan Anti-terorisme Kepolisian Inggris menuturkan, Sergei dan Yulia Skripal diracun dengan menggunakan Novichok yang diletakkan di pintu rumah. Dugaan tersebut diungkapkan usai penggeledahan di rumah yang ditinggali Sergei.

“Kami percaya keluarga Skripal pertama kali terkena zat syaraf dari pintu depan mereka. Spesialis telah mengidentifikasi konsentrasi tertinggi dari racun syarat, hingga saat ini, berada di pintu depan rumah tersebut,” ujar Koordinator Senior untuk Kebijakan Kontra-Terorisme Inggris, Dean Haydon.

Rusia berulang kali membantah tuduhan Inggris tersebut. Moskow mendesak London untuk memberikan bukti terkait upaya pembunuhan Skripal dan melakukan penyelidikan melalui Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Internasional (OPCW). Akan tetapi, desakan itu belum juga dikabulkan oleh Inggris.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya