Putri Mantan Mata-Mata Rusia Sebut Insiden Peracunan Membingungkan

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Jum'at 06 April 2018 12:06 WIB
Yulia Skripal berterima kasih atas pesan-pesan positif yang diterimanya sejak insiden peracunan (Foto: The Guardian)
Share :

BACA JUGA: Terkait Skripal, Rusia Tuduh Inggris Langgar Hukum Internasional

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pekan lalu menuduh Inggris melanggar perjanjian internasional terkait akses kekonsuleran. Sebab, Inggris tidak memberikan perkembangan terbaru mengenai Yulia Skripal yang masih memegang kewarganegaraan Rusia.

“Perilaku Inggris itu bertentangan dengan perjanjian konsuler yang ditandatangani dengan Uni Soviet pada 1968. Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa Moskow wajib mendapat akses kepada warganya serta memberi saran kepada mereka selama berada di tanah Inggris. Tidak ada pihak yang membatalkan perjanjian itu dan masih memiliki kekuatan hukum internasional,” urai Zakharova.

BACA JUGA: Mantan Mata-Mata Rusia Terkena Racun di Pintu Rumahnya

Sebagaimana diberitakan, Sergei dan Yulia Skripal ditemukan tidak sadarkan diri di Salisbury, Inggris, pada 4 Maret. Kepolisian Inggris menuturkan, mantan mata-mata Rusia itu terkena racun Novichok yang dilumuri di pintu depan rumahnya di Salisbury. Tidak seperti Yulia, Sergei Skripal saat ini sudah memegang kewarganegaraan Inggris sehingga London menilai Moskow membahayakan nyawa warganya.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya