YANGON – Jenderal Militer Myanmar, Min Aung Hlaing, mengimbau anak buahnya untuk taat kepada hukum. Pria berkacamata itu menyinggung kasus pembunuhan terhadap 10 orang etnis Rohingya yang dilakukan tujuh anggota tentara Myanmar yang kemudian dijatuhi hukuman penjara.
Dalam pidato di akademi militer, Min Aung Hlaing meminta para tentara untuk mematuhi kode etik militer serta konvensi dan hukum internasional. Ia menyebut tidak ada satu pun orang di Myanmar yang kebal hukum dan segala tindakan akan membawa konsekuensi.
“Tidak ada yang kebal hukum. Tindakan akan dilakukan jika seseorang melanggar hukum. Masalah di Desa Inn Din diselesaikan sesuai dengan Konvensi Jenewa dan langkah hukum sudah diambil kepada prajurit dan yang berpangkat lebih tinggi jika tidak patuh terhadap hukum,” ujar Min Aung Hlaing, mengutip dari Reuters, Jumat (20/4/2018).
BACA JUGA: Militer Myanmar Akui Membunuh 10 Orang Etnis Rohingya
BACA JUGA: Myanmar: Aparat Pembunuh 10 Orang Etnis Rohingya Akan Ditindak