MOSKOW – Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk menjabat sebagai presiden Rusia untuk masa baktinya yang keempat pada Senin. Putin berjanji untuk mengejar agenda ekonomi yang akan meningkatkan standar hidup di seluruh Rusia.
Dalam upacara yang dilangsungkan di Aula Andreevsky, Kremlin, Putin mengatakan bahwa pemulihan ekonomi Rusia setelah rangkaian sanksi internasional akan menjadi tujuan utama dalam masa jabatan enam tahunnya.
BACA JUGA: Komisi Pemilihan Umumkan Kemenangan Putin dalam Pilpres Rusia
"Sekarang, kita harus menggunakan semua kemungkinan yang ada, pertama-tama untuk menyelesaikan tugas-tugas mendesak internal pembangunan, untuk terobosan ekonomi dan teknologi, untuk meningkatkan daya saing di bidang-bidang yang menentukan masa depan," kata Putin dalam pidatonya sebagaimana dilansir Associated Press, Senin (7/5/2018).
“Kualitas hidup, kesejahteraan, keamanan, dan kesehatan manusia yang baru - itulah yang utama saat ini,” lanjutnya.
Meskipun Putin telah mengembalikan status Rusia di panggung dunia melalui tindakan militer, dia juga dikritik karena upaya yang tidak memadai untuk mendiversifikasi ekonomi Rusia dari ketergantungan pada ekspor minyak dan gas dan untuk mengembangkan sektor manufaktur.
BACA JUGA: Rencana Kunjungan Putin ke Indonesia akan Diputuskan Setelah Inagurasi
Setelah terpilih dengan 77 persen suara pada pemilihan Maret lalu, Putin telah menjadi pemimpin Rusia selama hampir dua dekade terakhir. Dia tidak mencalonkan diri sebagai presiden pada 2008 karena batasan masa jabatan, tetapi tetap memegang kekuasaan sebagai perdana menteri sebelum kembali terpilih menjadi presiden pada 2012.
Saat masa jabatannya kali ini berakhir pada 2024, Putin akan memimpin Rusia selama hampir 25 tahun. Catatan itu hanya berada di belakang dua penguasa Uni Soviet dan Rusia sebelumnya, yaitu Joseph Stalin yang menjabat sebagai diktator Uni Soviet selama 31 tahun dan Tsar Rusia Nicholas I yang berkuasa selama 30 tahun.
(Rahman Asmardika)