GAZA – Militan Palestina melancarkan serangan artileri terbesarnya terhadap Israel sejak perang Gaza 2014 yang dibalas dengan serangan udara jet-jet tempur dan helikopter Israel terhadap target militer Hamas di Gaza. Bentrokan antara kedua kubu telah meningkat secara signifikan sejak kekerasan yang terjadi di perbatasan Gaza-Israel beberapa pekan lalu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan setidaknya empat warga Israel, tiga tentara dan seorang warga sipil, terluka akibat bombardir 70 peluru mortir dan roket yang menghantam selatan Israel pada Selasa.
BACA JUGA: Tentara Israel Bantai 59 Demonstran Palestina di Hari Pembukaan Kedubes AS di Yerusalem
Sayap bersenjata Hamas dan kelompok Jihad Islam menyatakan bertanggungjawab dan menyatakan serangan tersebut merupakan respons atas pembunuhan puluhan warga Palestina di perbatasan Gaza dalam demonstrasi yang digelar sejak 30 Maret lalu.
"Brigade Qassam dan Jerusalem (sayap bersenjata Hamas) mengumumkan tanggung jawab bersama untuk membombardir instalasi militer (Israel) dan permukiman dekat Gaza dengan lusinan selongsong roket sepanjang hari," demikian pernyataan kelompok tersebut yang dilansir Reuters, Rabu (30/5/2018).
"Pengeboman untuk pengeboman dan darah untuk darah."
Segera setelahnya, jet-jet tempur dan helikopter Israel melancarkan serangan balasan terhadap sedikitnya 55 target militan di Jalur Gaza, termasuk terowongan bawah tanah yang sedang dibangun. Sampai tengah malam, situasi di wilayah itu dilaporkan masih belum tenang.