Selamat Jalan Pejuang Kesetaraan Indonesia, Dawam Rahardjo

Khafid Mardiyansyah, Jurnalis
Kamis 31 Mei 2018 14:02 WIB
Foto: @Fadlizon
Share :

INDONESIA kembali kehilangan sosok cendekiawan yang menginspiratif. Adalah Profesor M. Dawam Rahardjo (76) yang berpulang ke pangkuan Tuhan usai mengalami sakit komplikasi yang dideritanya. Mendiang Dawam meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu 30 Mei sekira pukul 21.55 WIB.

Almarhum pun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Tak banyak yang mengetahui pasti penyebab berpulangnya almarhum, namun, sekira beberapa bulan lalu, ahli ekonomi hingga pemikir Islam ini sempat menjalani beberapa kali perawatan intensif di rumah sakit. Dia terkena penyakit diabetes, jantung, dan stroke.

Meski hayat sudah keluar dari jasad, tapi jasa-jasa Pria kelahiran Solo 20 April 1942 yang dikenal kritis pada segala bentuk diskriminasi itu tak lantas dilupakan begitu saja. Dawam dikenal sebagai aktivis sosial, pemikir sekaligus budayawan menorehkan sederet prestasi semasa hidupnya.

Dawam merupakan tokoh Muhammadiyah yang dikenal kritis terhadap diskriminasi terhadap pemeluk Ahmadiyah di Indonesia. Dia dikenal konsisten membela prinsip-prinsip kesetaraan dan pluralisme seperti mendiang Yap Thiam Hien.

Dawam juga banyak menulis buku-buku, baik tentang ekonomi maupun tentang agama Islam. Dawam pernah menjadi ketua ICMI se-Indonesia, pemimpin Jurnal Ilmu dan Kebudayaan Ulumul Qur'an, dan ketua yayasan ELSAF (Lembaga Studi Agama dan Filsafat).

Dalam meniti karir, Dawam pernah bekerja sebagai Staf di Departemen Kredit Bank of America, Jakarta pada 1969. Tapi setelah dua tahun bekerja di perusahaan tersebut, ia memutuskan berhenti. Selepas dari Bank of America, Dawam kemudian bergabung di LP3ES (Lembaga Penelitian dan Pembangunan Ekonomi-Sosial) sebagai staf peneliti.

Lambat laun posisinya merangkak naik menjadi Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan hingga akhirnya menjadi direktur pada 1980 - 1986. Pada saat di LP3ES inilah, pengetahuan Dawam Rahardjo tentang ekonomi kerakyatan bertambah.

Sejak itu, tulisan maupun esai Dawam Rahardjo mengenai ekonomi dan politik tersebar di media massa. Kemudian dia juga menulis jurnal dan buku. Beberapa karyanya yang terkenal adalah "Esai-esai Ekonomi Islam", "Intelektual, Intelegensia, dan Perilaku Politik Bangsa", "Risalah Cendekiawan Muslim", "Perspektif Deklarasi Makkah, Menuju Ekonomi Islam", "Masyarakat Madani, Kelas Menengah dan Perubahan Sosial", "Ensiklopedia Al-Quran, Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci", "Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi", dan "Islam dan Transformasi Sosial Budaya".

Kemudian, pada tahun 1995, Dawam menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sampai tahun 2000. Karir Dawam mendapat perhatian dari Presiden Indonesia ketika itu BJ Habibie.

Tahun 1999, dia dipercaya BJ Habibie untuk menjadi ketua tim penasihat presiden. Selain itu dia juga sempat menjabat sebagai Ketua dewan direktur Lembaga Studi Agama dan Filsafat.

Duka Mendalam bagi Bangsa Indonesia

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengenang sosok M Dawam Rahardjo sebagai cendekiawan Muslim di Tanah Air. Menurut Din, meninggalnya Dawam menjadi duka mendalam bagi umat Islam dan bangsa Indonesia.

"Kepergian almarhum Dawam Rahardjo adalah kehilangan bagi umat Islam dan bangsa Indonesia," kata Din saat dikonfirmasi Okezone, Kamis (31/5/2018).

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menuturkan, selama masa hidupnya, Dawam Rahardjo telah mengabdikan diri bagi perbaikan nasib umat, baik melalui pikiran-pikiran yang mencerahkan maupun langkah-langkah nyata.

"Sebagai tokoh Muhammadiyah, almarhum pernah diamanahi sebagai koordinator program pemberdayaan ekonomi. Almarhum banyak melahirkan pikiran strategis," jelas Din.

Begitu pula dalam bidang pemikiran, Din menilai Dawam Rahardjo merupakan pionir pembaruan pemikiran Islam, khususnya melalui Lembaga Studi Agama dan Filsafat dan Jurnal Ulumul Qur'an.

"Selamat (berpulang) Mas Dawam semoga Allah Subhanahu wa ta’ala melimpahkan magfirah, rahmah, dan janah-Nya," tutur Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) itu.

Dari Presiden untuk Dawan Rahadjo

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sosok Dawam Rahardjo merupakan cendekiawan muslim yang memberikan gagasan-gagasan untuk negara lewat tulisan dan karyanya. Tak jarang pemikiran Dawam juga menjadi rujukan bagi cendekiawan lainnya.

"‎Beliau juga dikenal dengan sikapnya yang sangat konsisten terhadap diskiriminasi. Saya kira kita sangat kehilangan beliau seorang cendekiawan muslim yang gagasan dan tulisannya yang sangat tajam dalam menyikapi setiap peristiwa-peristiwa yang ada di negara kita," ujar Jokowi.

Kepala Negara terakhir kali bertemu dengan Dawam saat menggelar acara di Bogor. Kala itu, pemikir besar Indonesia ini juga telah terlihat sakit.

"Beliau memang sudah kelihatan sakit. Beliau sudah lama sakitnya," ungkapnya.

Kini, sosok pejuang kesetaraan itu sudah kembali ke sang pencipta. Selama Jalan Dawam Rahardjo. Karya dan pemikiranmu akan selalu dikenang.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya