Periode pertama menjabat gubernur, Irwandi membuat sejumlah kebijakan populis dan fenomenal yang beberapa di antaranya diadopsi daerah lain bahkan nasional. Dia juga menunjukkan gaya kepemimpinan berbeda; merakyat, rajin blusukan, ceplas ceplos, tegas tanpa kompromi, tak suka terikat formalitas dan ke mana-mana nyetir mobil sendiri.
Pada Pilkada 2012, Irwandi kalah dari pasangan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf yang diusung Partai Aceh, partai politik lokal yang dibentuk mantan GAM dan Irwandi terlibat sebagai salah satu pendiri meski belakangan terdepak.
Setelah pecah kongsi dengan Partai Aceh, Irwandi mendirikan Partai Nasional Aceh (PNA). Pada Pilkada Aceh 2017, PNA bersama Partai Demokrat, PKB dan Partai Damai Aceh mengusung Irwandi-Nova Iriansyah dan menang.
Irwandi Yusuf saat mendaftar Pilkada 2017 (Okezone)
Irwandi kembali dilantik jadi gubernur Aceh pada 5 Juli 2017. Baru hampir genap setahun menjabat, pria yang suka menerbangkan pesawat itu akhirnya ditangkap KPK karena diduga menerima suap. (sal)
(Erha Aprili Ramadhoni)