JAKARTA - Markas Bareskrim Polri yang berada di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat menjadi titik kumpul massa 'Aksi 67 Tegakkan Keadilan'. Sejumlah orang terlihat sudah mulai berkumpul kawasan tersebut.
Pantauan Okezone di lokasi, Jumat (6/7/2018), mayoritas peserta aksi mengenakan baju berwarna putih yang dipadukan dengan peci berwarna sama. Sedangkan celana panjang yang mereka kenakan warnanya beragam, ada yang putih, namun juga ada yang warna hitam.
Tak hanya lelaki yang terlihat hadir, kaum hawa juga meramaikan aksi ini dengan membawa serta anak-anak mereka. Perempuan yang hadir kebanyakan menggunakan jilbab berwarna hitam.
Para peserta yang hadir juga terlihat membawa bendera dengan aksara Arab. Tak hanya itu, mereka pun membawa bendera Palestina. Untuk kaum lelaki, mereka membawa bendera yang dikibarkan sembari mengucapkan takbir.
Dari pantauan, mereka melakukan longmars dengan cara melawan arus. Akibat hal itu, kemacetan pun tak terelakan di kawasan depan Kantor Pertamina hingga ke arah Jalan Medan Merdeka Timur yang merupakan tempat Kantor Bareskrim Mabes Polri.
Jalan yang seharusnya satu arah terbelah jadi dua arah lantaran aksi longmars mereka, sehingga kendaraan tak bisa melintas dengan normal. Usai dari Bareskrim Mabes Polri, barulah mereka akan bertolak ke depan Kantor Kementerian Dalam Negeri.
Abu (37), salah satu peserta aksi 67 mengajak seluruh umat Islam untuk bergabung. Ia berharap pimpinan negara dan Polri bisa terenyuh hatinya untuk terus mengusut kasus Sukmawati dan Viktor Laiksodat.
"Polisi harus adil dalam menegakkan kebenaran sebuah kasus yang sedang ditangani," kata dia.
Dalam aksinya, massa juga menuntut agar Mendagri yang dipimpin Tjahjo Kumolo dipecat. Mereka menolak sikap Mendagri yang menunjuk Komjen Pol M Iriawan sebagai PJ Gubernur, Jawa Barat.
Massa juga menuntut Bareskrim Polri untuk membatalkan SP3 terhadap Sukmawati dan meminta menangkap yang tersangkut dugaan penistaan agama seperti Viktor Laiskodat dan Ade Armando.
(Qur'anul Hidayat)