MAKASSAR - Rapat Pleno KPU Makassar diwarnai aksi kekerasan. Korbannya adalah salah seorang panwascam dari Kecamatan Sangkarrang saat pleno rekapitulisasi perolehan suara Pemilihan Wali Kota Makassar di Hotel Maxone, Jalan Taman Makam Pahlawan, Kota Makassar, Jumat (6/7/18).
Kekerarasan yang dilakukan oleh Kepala Sekretariat KPU, Sabri terhadap anggota panwascam dilakukan saat panwas sedang bertugas mengawasi jalannya pembacaan hasil perolehan suara pilwakot.
Ketua Panwaslu Makassar, Nursari mengutuk tindakan pemukulan ini. "Kami tentu keberatan dan mengutuk tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh Kepala sekretariat KPU Kota makassar," tegas Nursari.
Menurut Nursari, perbuatan tersebut dianggap menghalangi-halangi panwascam menjalankan tugas agar tak terjadi kecurangan saat rekapitulisasi perhitungan perolehan suara Pilwalkot Makassar. Dikatakan Nursari dengan peristiwa tersebut, pihaknya akan mengambil tindakan hukum atas aksi tersebut.
"Yang menghalangi kami sebagai penyelenggara dalam proses pelaksanaan rekap ini. Karena Panwaslu dalam menjalankan tugasnya untuk memastikan tidak terjadinya kecurangan. Juga ini adalah bentuk kekerasan terhadap rekan panwascam kami," jelasnya.
Humas Panwaslu kota Makassar, Moh. Maulana menduga, penyebab pemukulan karena ada beberapa keganjilan yang terjadi pada proses pelaksanaan rekapitulasi KPU. "Karena kami ketat mengawasi tiba-tiba sekretaris KPU langsung marah dan coba menghalangi rekan panwascam kami. Saat dia dirawat di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar karena ada memar di kepalanya bagian belakang," terang Nursari.