Kasus Pornografi Lewat Kamera Pengintai Jadi Wabah Di Korea Selatan

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Sabtu 04 Agustus 2018 14:15 WIB
Ilustrasi. (Foto: Getty)
Share :

Bukan hanya masalah Korea

Korea Selatan adalah salah satu negara yang paling maju secara teknologi dan terhubung secara digital di dunia. Mereka memimpin dunia dalam kepemilikan ponsel pintar - hampir 90% orang dewasa memilikinya dan 93% memiliki akses ke internet.

Tetapi kemajuan seperti inilah yang membuat kejahatan seperti ini begitu sulit dideteksi dan para penjahatnya amat sulit ditangkap.

Park Soo-yeon mendirikan kelompok menolak kejahatan seksual digital dengan nama Ha Yena pada 2015. Ini adalah bagian dari kampanye untuk memblokir salah satu situs paling terkenal bernama Soranet.

Situs ini memiliki lebih dari satu juta pengguna dan mengunggah berbagai video yang diabadikan dan dibagikan tanpa sepengetahuan atau persetujuan dari para perempuan yang ditampilkan. Banyak video diambil secara diam-diam di dalam toilet dan ruang ganti, atau diunggah oleh mantan pasangannya untuk motif balas dendam.

Sejumlah perempuan yang dimunculkan dalam video kemudian bunuh diri.

" Sangat mungkin untuk menghapus video-video ini, tetapi masalahnya video seperti itu muncul lagi dan lagi," kata Park.

"Penyebarannya merupakan tantangan besar. Pemilik situs selalu berkilah mereka berlagak tidak tahu video-video ini difilmkan secara ilegal. Apa iya seperti itu? Bagaimana kok mereka tidak tahu?"

Dia ingin menargetkan para distributor video dan meyakini bahwa upaya itu membutuhkan dukungan dunia internasional.

"Kejahatan seks digital bukan hanya persoalan di Korea. Ada kasus di Swedia dan di Amerika Serikat. Tapi Korea Selatan sangat maju secara teknologi, dengan internet tercepat dan paling mudah diakses di dunia.

  

Menyeret pelaku ke meja hijau

"Itu berarti kejahatan online terhadap perempuan telah menjadi masalah besar yang pertama di sini. Tidak lama lagi ini bakal menjadi masalah besar di negara lain. Jadi, kita perlu bekerja sama untuk menyelesaikan masalah internasional.

Kepolisian Korea Selatan memiliki dua persoalan utama, yaitu menangkap pelaku kejahatan dan menyeret mereka ke meja hijau.

Tim khusus telah melakukan pemeriksaan di berbagai ruang publik di Seoul untuk memastikan keberadaan kamera tersembunyi. Tapi mereka mengklaim belum pernah menemukannya.

Inspektur polisi Park Gwang-Mi telah menghabiskan dua tahun untuk mencari kamera tersembunyi pada lebih dari 1.500 kamar mandi di kawasan Yongsan, Seoul.

BBC bergabung dalam operasi tersebut. Dia memberi tahu kami bahwa dia mencari lubang di dinding di mana kemungkinan kamera ditempatkan.

"Saya belajar betapa sulitnya menangkap para penjahat ini. Pria-pria ini memasang kamera dan kemudian membongkarnya dalam waktu 15 menit."

Sejumlah pelaku kejahatan ini sudah ditangkap - dari 6.465 kasus yang dilaporkan pada tahun lalu, 5.437 orang sudah ditahan.

Tetapi hanya 119 orang yang masuk penjara. Itu artinya hanya 2% dari mereka yang tertangkap.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya