JAKARTA – Partai Demokrat menganggap Prabowo Subianto sebagai pengkhianat karena telah memilih Sandiaga Uno menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief dalam akun Twitternya, Jumat (10/8/2018) mengungkap alasan pihaknya menolak Sandiaga sebagai pendamping Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pencalonan Sandi, kata Andi, melanggar etik koalisi Partai Gerindra dengan Demokrat. “Karena melanggar etik koalisi berasal dari Partai Gerindra, sama dengan Capres Prabowo dan belum menerima alasan Prabowo, tidak menunjuk AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) karena PAN dan PKS menolak,” tulis @AndiArief_.
“Sikap Partai Demokrat menolak Sandi Uno bukan melanggar etika. Capres lah yang punya hak menentukan Cawapres. Sikap Demokrat adalah sesuai dengan azas keadilan, di mana Prabowo mengentertain (memberikan hiburan) penolakan PAN dan PKS terhadap kader Demokrat AHY.”
Bagi Pak Prabowo penghianatan itu hal biasa, bagi Partai Dempkrat itu hal Prinsip.
— andi arief (@AndiArief__) 9 Agustus 2018