Terhadap insiden puluhan siswi yang melakukan penganiayaan karena pengaruh tayangan vidoe kekerasam, Jamal meminta semua pihak melakukan pengawasan.
(Baca Juga: 56 Siswa SMP Sayat Tangan Sendiri, Pemerintah Didesak Blokir Konten Kekerasan Anak)
"Kepada sekolah kita intruksikan untuk lebih meningkatkan razia ponsel siswa jangan sampai di dalamnya ada konten negatif. Peran orangtua juga sangat penting mengingat banyak siswa melakukan berselancar internet di luar jam sekolah. Kalau kita tidak bisa melarang mereka memakai smartphone karena sekarang ujian saja sudah berbasis internet," jelasnya.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu sejumlah siswa SMP 18 ketahuan menyayat diri dengan benda tajam. Mereka menyayat tangan dengan pecahan kaca dan jarum pentul karena terobsesi video yang menyebar di grup media sosial, facebook, Instagram dan whatsapp.
Prilaku menyimpang itu menurut siswa dilakukan karena mengalami banyak masalah. Sejumlah siswa mengaku setelah menyayat diri mereka merasa puas walau fisik mereka merasa sakit karena terluka akibat sayatan. Namun kini mereka mengaku menyesal.
(Khafid Mardiyansyah)