"Itulah di dalam demokrasi check and balances sistemnya dibuat. Jangan terlalu semangat menghajar Bu Ratna, nanti orang akan serang balik juga bahwa pemerintah juga melakukan kebohongan," pungkas Fahri.
Ratna Sarumpaet mengaku dianiaya sejumlah orang tak dikenal sehingga menyebabkan wajahnya babak belur. Namun belakangan ia mengakui telah berbohong. Ratna menggelar konferensi pers bahwa aksi pengeroyokan itu tidak benar adanya. Ia mengaku wajahnya tampak lebam karena habis menjalani sedot lemak di sebuah rumah sakit khusus bedah.
Akibat ulahnya, banyak tokoh politik yang merasa tertipu, termasuk calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang sempat menggelar konferensi pers untuk membela salah satu juru kampanyenya itu. Prabowo pun kembali menggelar konpres dan meminta maaf ke publik telah ikut menyebarluaskan hoaks yang dibuat Ratna.
(Rachmat Fahzry)