JAKARTA - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) memanggil dokter dan perawat dari rumah sakit (RS) Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka dipanggil untuk dimintai keterangan soal hoaks pengeroyokan aktivis perempua Ratna Sarumpaet.
"Hari ini ada saksi yang dijadwalkan dimintai keterangan, dokter dan perawat Bina Estetika di Ditkrimum," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada di Hotel Amos Cozy, Jakarta Selatan, Kamis (4/10/2018).
Menurut Argo, sudah ada sebanyak empat orang yang melaporkan Ratna Sarumpaet laporan, masing-masing meminta penyidik untuk membongkar kejanggalan dibalik cerita pengeroyokan Ratna Sarumpaet.
"Untuk kasus Bu Ratna ada 4 laporan polisi sementara di Polda Metro Jaya, yang bersangkutan sebagai terlapor. Nanti kita lidik, nanti saksi pelapor dulu, cari barang bukti baru kita memeriksa ke saksi ahli, nanti kita klarifikasi ke terlapor," pungkasnya.
(Baca Juga: 4 Kontroversi Ratna Sarumpaet: Tuduhan Makar hingga Berbohong Dianiaya)
Sebelumnya diberitakan Okezone, Ratna secara resmi mengaku bahwa kabar pengeroyokan itu hanya karangan belaka, luka lebam di mukanya adalah efek sedot lemak di RS Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat.
(Baca Juga: Ratna Sarumpaet Bayar Oplas Pakai Rekening Sumbangan Korban Kapal Tenggelam di Toba)
Ratna Sarumpaet mengaku kepada anaknya luka itu akibat dipukul orang, karena tidak mau diketahui anaknya bahwa ia baru saja menjalani operasi sedot lemak pada 21-24 September 2018 lalu.
(Khafid Mardiyansyah)