JAKARTA - Atlet blind judo Miftahul Jannah menceritakan ihwal didiskualifikasi dari Asian Para Games 2018 karena menolak lepas hijab. Miftah mengaku sudah tahu tentang larangan memakai hijab tersebut, dan ia sengaja memaksa ikut kompetisi untuk menginspirasi atlet muslimah internasional.
"Miftah ingin menerobos itu semua, karena saya menantang aturan itu untuk prinsip Miftah dan teman-teman atlet muslim lainnya harus pertahankan hijabnya juga," ungkap Miftah di GBK Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/10/2018).
Miftah tidak pernah menyalahkan atau berburuk sangka kepada wasit yang mendiskualifikasinya karena menolak lepas hijab saat pertandingan blind judo kelas 52 kilogram putri. Ia memilih mundur dan merelakan kemenangan Walkover (WO) kepada wakil Mongolia, Gantulga Oyun.
Miftah memaklumi, karena wasit memang harus menerapkan aturan Federasi Olahraga Buta Internasional (IBSA) dan International Judo Federation (IJF) yang atlet menggunakan penutup kepala saat bertanding, dengan alasan keamanan.