Ia berharap, kasus itu menginspirasi atlet muslim lainnya untuk tetep dengan keyakinannya tentang hijab, ia juga berharap IJF dan BSA membuatkan regulasi baru yang mengatur hijab agar tidak merugikan atlet muslimah.
"Prinsip (hijab) dan regulasi (aturan IJF) itu harus dijalankan, keduanya harus jalan saling dihormati. Hijab mungkin membahayakan leher karena belum ada hijab khusus judo, belum ada yang khusus, jadi ketika ada cekikan bawah bisa menimbulkan hal fatal buat saya," pungkasnya.
(Baca Juga: Judo Harus Lepas Hijab, Miftahul Jannah Akan Pindah Jadi Atlet Catur)
Sekadar informasi, Miftahul didiskualifikasi dari pertandingan judo difabel netra Asian Para Games 2018 melawan atlet Mongolia, Oyun Gantulga yang berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta pada Senin 8 Oktober kemarin karena menolak lepas jilbab.
(Arief Setyadi )