Alasan Palu Tak Butuh Relawan dan Tenaga Medis Asing

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Kamis 11 Oktober 2018 15:00 WIB
Situasi Kota Palu beberapa hari setelah gempa dan tsunami. (Foto : Taufik Fajar/Okezone)
Share :

JAKARTA – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan sejumlah relawan asing dilarang untuk masuk ke Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), guna membantu korban gempa.

Sutopo menjelaskan, hal itu karena terdapat perbedaan kultur antara relawan asing dengan warga setempat. Salah satu kultur yang berbeda, sebut Sutopo, ialah soal bahasa. Karena itu, perlu waktu bagi relawan asing untuk adaptasi guna memberikan penanganan terhadap gempa Palu.

"Relawan asing diatur, tidak bisa nyelonong seenaknya ke mana-mana karena beda kultur, bahasa, dan lainnya. Hal itu biasa terjadi, diatur di semua negara," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).

Sementara itu, Sutopo menjelaskan, bantuan dari pihak asing seperti tenaga medis maupun tim search and rescue (SAR) tidak diperlukan karena Indonesia bisa menanganinya. “Potensi nasional mencukupi untuk tenaga medis dan SAR,” tegasnya, seperti dilansir Antara.

Karena itu, tenaga medis maupun SAR dari pihak asing diminta untuk segera keluar dari daerah terdampak gempa di Palu.

"Kalau ada ormas asing dengan spesifikasi tenaga medis, SAR, kita tidak memerlukan itu. Mereka yang sudah nyelonong masuk ke Palu tentu saja kita imbau untuk keluar," ujarnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya