"Saya tidak tahu siapa-siapanya. Terkait apa, saya juga tidak tahu. Saya tahunya ditelepon pak Sekda, katanya ada penggeledahan, begitu doang. Makanya masih menunggu informasi dari KPK," ujarnya.
Ia pribadi mengaku sudah memperingatkan sebelumnya kepada seluruh SKPD termasuk PUPR, untuk menjalankan tugas dengan penuh kehati-hatian dan tanggung jawab.
"Saya sudah wanti-wanti waktu awal tahun ke Kasi Bidang Tata Ruang dan Kabid Tata Ruang PUPR. Saya juga sudah himbau agar hati-hati," akunya.
Terkait hal ini, Neneng pun mengakui pengawasan yang diberikan pihak inspektorat untuk pencegahan tindak korupsi di pemerintahannya, belum sepenuhnya maksimal. Untuk itu, ia berencana akan melakukan evaluasi ke depannya.
"Kita sudah berupaya sih untuk bagaimana supaya semua berjalan sesuai aturan. Kita ada inspektorat. Tapi kalau ada kejadian ini, kan belum maksimal. Pastinya akan ada evaluasi," katanya.
(Baca Juga: KPK Segel Kantor Dinas PUPR Bekasi)