RAJA Abdullah II pada Minggu 21 Oktober 2018 mengumumkan bahwa Yordania telah memberi tahu Israel bahwa mereka ingin memiliki kembali dua wilayah kecil yang disewa berdasarkan perjanjian damai pada 1994.
"Kami telah memberi tahu Israel bahwa kami mengakhiri penerapan perjanjian damai mengenai Baqura dan Ghumar," kata Raja Abdullah II, seperti dikutip oleh kantor berita resmi Petra, Senin (22/10/2018).
Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia ingin membuka negosiasi untuk mempertahankan perjanjian sewa itu.
Tanah tersebut disewakan kepada Israel untuk periode 25 tahun yang dapat diperbarui berdasarkan lampiran perjanjian damai pada 1994 yang menetapkan periode pemberitahuan selama 1 tahun dengan Yordania mempertahankan kedaulatannya.
Netanyahu pada Minggu juga mengonfirmasi bahwa dia telah diberi tahu tentang permintaan Yordania tersebut.
(Hantoro)