JAKARTA - Tim gabungan telah berhasil menemukan dan mengamankan bagian black box berupa Flight Data Recorder (FDR) milik pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Saat ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang proses pembacan FDR pesawat Lion Air PK-LQP. FDR tersebut menyimpan seluruh data yang merekam perjalanan pesawat Lion Air mulai dari lepas landas hingga kandas di perairan Tanjung Karawang.
Seorang mantan pilot bernama Kapten John Brata memastikan, penyebab jatuhnya pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang tersebut akan terungkap setelah KNKT berhasil memproses FDR. KNKT dapat mengungkap penyebab jatuh pesawat dari FDR itu dalam waktu satu minggu.
"Iya FDR itu akan mengungkap penyebab jatuhnya pesawat. Itu diselidiki dulu, dianalisa, kalau enggak ada yang rusak itu seminggu selesai. Tapi kalau enggak bisa lama, nah nanti itu bisa ketauan apa yang terjadi," ungkap John saat berbincang dengan Okezone, Minggu (4/11/2018).
(Baca juga: 104 Kantong Jenazah Korban Pesawat Lion Air Berhasil Dievakuasi)
Purnawirawan Kepolisian yang kini menjadi pengamat penerbangan itu menjelaskan, sebenarnya ada dua bagian penting di dalam pesawat untuk mengungkap penyebab kecelakaan. Keduanya yakni, FDR (Flight Data Recorder) dan CVR (Cockpit Voice Recorder).
Bagian paling penting yakni FDR. Sebab, FDR berisikan rekam perjalanan pesawat mulai dari lepas landas hingga kejadian saat mengudara. FDR sendiri telah ditemukan, sedangkan CVR telah terdeteksi dan belum berhasil ditemukan.
"FDR Flight Data Recorder sama CVR Cockpit Voice Recorder. FDR itu jadi menjelaskan apa yang terjadi di pesawat itu, itu ditulis disitu semua, tertera semua disitu. Tapi kalau VCR itu hanya suaranya," terangnya.
(Baca juga: Mesin Pesawat Lion Air Berhasil Diangkat dari Dasar Laut, Ini Penampakannya)
"Itu FDR itu dari mulai jalannya pesawat, arahnya kemana itu ada disitu semua, terus apa yang dikerjakan oleh pilot ada di data. Tapi kalau VCR itu suara kokpit atau suara yang lain. Pokoknya apa yang terjadi jalannya pesawat ada di FDR," sambung John.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 29 November 2018.
Pesawat dengan nomor pernebangan JT-610 tersebut diketahui membawa 178 penumpang dewasa, 1 anak-anak, 2 bayi, 2 pilot, serta 6 awak kabin. Pesawat tersebut jatuh setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
(Awaludin)