JAKARTA - Partai Perindo harus menang agar bisa membuat kebijakan tepat sasaran untuk Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo saat memberikan arahan dalam pembekalan Caleg partai Perindo se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Partai Perindo harus menang, agar kita banyak punya kursi dewan sehingga bisa mewarnai kebijakan yang tepat sasaran," ungkap Hary Tanoe, Senin (5/11/2018)
Dia mengatakan kemajuan daerah baik kabupaten/kota, provinsi maupun Indonesia ke depan sangat ditentukan oleh pembuat kebijakan dan pelaksana kebijakan. Keduanya adalah produk dari partai politik. Kualitas keduanya akan sangat menentukan arah Indonesia ke depan.
Dengan memiliki kursi yang signifikan Partai Perindo bisa membuat kebijakan yang mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat bawah. Agar mereka menjadi produktif, naik kelas menjadi menengah dan yang menengah menjadi atas. sehingga penggerak perkonomian Indonesia semakin banyak. Dengan begitu Indonesia lebih cepat maju
(Baca Juga: Ketum Perindo Hary Tanoe: Kemenangan adalah Keharusan untuk Kesejahteraan Indonesia)
Saat Indonesia maju dan sejahtera berbagai persoalan masyarakat bisa teratasi dengan baik. Mulai dari pendidikan, kesehatan, rumah yang layak, dan berbagai persoalan lainnya.
Kepada kader, Hary Tanoe berpesan keberhasilan tidak ditentukan dari berapa lama bekerja, begitu juga Partai Perindo yang terhitung baru bisa menjadi pemenang asalkan menjalankan strategi dan langkah-langkah yang benar.
Dengan menjadi pemenang Partai Perindo bisa mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa yang tertulis dalam konstitusi.
"Kita berjuang bersama-sama besarkan Partai Perindo untuk Indonesia yang tidak hanya merdeka tapi juga bersatu, berdaulat, adil dan makmur," kata Hary Tanoe.
Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq mengatakan seluruh kegiatan caleg harus berorientasi pada Indonesia sejahtera.
"Wawasan, gagasan program, harus mengarah ke Indonesia sejahtera. Kita berharap dalam sisa lima bulan seluruh caleg harus melakukan program ‘door to door’, supaya bisa mengukur tingkat perolehan suara yang akan didapatkan. Tidak perlu membuat satu kegiatan yang massive, kolosal, atau massa oriented tetapi semua terjun memakai aktifitas tim dan relawan,” ungkapnya.
(Angkasa Yudhistira)