"Kalau menurut saksi-saksi, setiap harinya korban normal aja bertetangga dengan baik. Bahkan di sini kondisi lingkungan ramai tetangga, korban ini dikenal ramah. Makanya dengan kondisi seperti itu, warga sangat terkejut," terang Amirudin.
Amirudin sendiri mengaku kaget mendengar kabar kematian korban sekeluarga yang sehari-harinya membuka usaha warung kelontong dan mengelola kost-kostan di sekitar rumah korban.
"Kalau saksi pertama yang melihat itu namanya Dokter Febby. Pas subuh dia mau beraktivitas, terus melihat pintu belakang rumah yang dekat kost-kostan terbuka. Dia terus spontan lihat tv masih menyala dan banyak darah di situ," paparnya.
(Baca Juga: Polisi Bentuk Tim Khusus Selidiki Pembunuhan 1 Keluarga di Bekasi)