Ia menyebut, gerombolan bersenjata ini kerap menganggu kenyamanan dan aktivitas masyarakat di sana.
"Mereka menganggu perempuan-perempuan disana, menganggu aktivitas sekolah. Karena gerombolan ini datang membawa senjata kesekolah. Guru-guru lari mencari aman," katanya.
Selain itu, mereka juga merampas dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan dana Desa. Ia menyebut meski angkanya tidak pasti, namun kelompok ini berkuasa di daerah tersebut.
(Baca juga: Polisi Tangkap 8 dari 13 Tersangka Kasus Pemerkosaan di Papua)
"Setiap ada dana bos itu mereka harus dapat jatah. Besarannya tidak pasti, mereka itu semua bisa kuasai. Sesuai kemauan mereka," tuturnya.