Moeldoko: Toleransi Adalah Tidak Ada Lagi Mayoritas & Minoritas

Antara, Jurnalis
Kamis 15 November 2018 20:30 WIB
KSP Moeldoko
Share :

WONOSOBO - Agar Indonesia bisa lebih maju, maka jangan ada lagi pemikiran yang membedakan antara mayoritas dan minoritas. Imbauan tersebut disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

"Toleransi adalah tidak ada lagi minoritas dan mayoritas. Jika bangsa ini masih punya perasaan mayoritas dan minoritas maka tidak akan maju," kata Moeldoko di Wonosobo, Jawa Tengah, Kamis (15/11/2018).

Ia menyampaikan hal tersebut dalam sarasehan budaya, keragaman, dan toleransi di Masjid Al-Manshur Wonosobo sekaligus menutup rangkaian Festival Hak Asasi Manusia di Kabupaten Wonosobo.

Moeldoko mengatakan negara ini milik semua orang, karena sejarah perjuangan bangsa dibangun oleh berbagai agama dan kelomppk etnis.

(Baca Juga: Meneladani Toleransi Beragama Desa "Pancasila" Balun)

Karena itu, katanya, mulai saat ini hapus dikotomi antara mayoritas dan minoritas. "Semua sebagai agen perubahan untuk membetulkan pola pikir yang rusak, menyimpang dan terdistorsi sehingga pemikiran-pemikiran yang semula tidak benar lalu berubah," terangnya.

Ia menuturkan hakekat HAM adalah membangun kesadaran bahwa masyarakat mau membangun nilai-nilai kemanusiaan, bukan doktrin agama. Sedangkan keberagaman adalah sebuah potensi. Bisa atau tidak potensi ini menjadi kekuatan atau bahkan menjadi ancaman.

"Kalau mau membangun potensi itu jadi kekuatan harus ada harmonisasi," katanya.

Ia mencontohkan dalam gamelan Jawa, semua instrumen musik tradisional dimainkan bersama secara harmonis, maka bisa menjadi sesuatu kekuatan yang indah, maka yang harus mengharmonisasi adalah semua orang.

Menurut dia ancaman akan terjadi jika semua pihak tidak mampu mengharmonisasi. Kekayaan alam yang ada di Afganistan, Irak dan berbagai negara yang sedang porak poranda itu sebenarnya potensi luar biasa. Namun, para tokohnya tidak mampu mengharmonisasi sosial, politik, dan budaya.

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya