Dalam pertemuan itu juga, ada Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas. Pasalnya, Imam Nahrawi mengeluh tentang kondisi bangsa Indonesia yang terus menerus dilanda isu anti-Pancasila dan intoleran.
Imam Nahrawi juga mengeluh karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu dituding diskriminasi ulama. Kepada Dahnil dan Yaqut, Imam Nahrawi meminta agar mengadakan kegiatan untuk menepis isu-isu tersebut.
"Salah satu upaya yang ingin beliau lakukan itu adalah mempersatukan secara simbolik antara GP Ansor dengan Pemuda Muhammadiyah, maka Pak Imam waktu itu menawarkan dan mengajak bisa enggak, bikin kegiatan bersama yang difasilitasi," imbuhnya.
Dahnil tidak langsung mengiyakan tawaran tersebut karena masih perlu berunding dengan pengurus Pemuda Muhammadiyah lainnya.
Dahnil baru mengiyakan tawaran Imam Nahrawai itu pada Oktober 2017 setelah berkoordinasi dan mendapat nasihat dari PP Muhammadiyah.