Desa di India Melarang Warganya Pakai Daster

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Sabtu 24 November 2018 21:55 WIB
Ilustrasi baju keseharian perempuan India. Foto: Reuters/Ajay Verma
Share :

Vasudev mengatakan dirinya memahami kepopuleran daster di antara ibu rumah tangga kelas menengah - sebagai "pakaian pembebasan" yang membebaskan mereka dari sari yang membatasi gerakan.

Tetapi dia tidak bisa memahami "polisi moral patriarki" yang menggambarkan daster "tidak sopan" dan berusaha melarangnya.

"Daster tidak bisa dikatakan seksi atau tidak senonoh," dia menegaskan. "Pada kenyataannya, ini adalah salah satu pakaian buruk yang paling tidak seksi yang dapat dipakai perempuan."

Dia mengatakan kemungkinan alasan sebagian orang ingin melarang daster karena mereka percaya pakaian ini "lebih ke-barat-baratan, lebih modern" sehingga dipandang tidak senonoh.

David Abraham setuju, "Ketidaksenonohan ada di mata yang melihat," katanya. Dia menggambarkan larangan tersebut "sama sekali tidak logis".

Perintah dewan desa, dia katakan, didasarkan pada perbedaan gender, dan terkait dengan kekuasaan dan patriarki.

"Apa Anda pernah mendengar rapat dewan desa untuk memutuskan bentuk pakaian pria? Selalu terkait dengan pakaian perempuan. Polisi moral saat ini mempersoalkan daster, besok - entah apa lagi?"

(Rachmat Fahzry)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya