ALEPPO - Media pemerintah Suriah dan badan pengawas Suriah merilis ada sekitar 100 orang di Aleppo dirawat di rumah sakit karena kesulitan bernafas. Diduga mereka korban dari serangan senjata kimia. Seperti diketahui, Aleppo adalah kota yang dikuasai oleh pasukan pemerintah Bashar Al Assad.
Badan Pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris mengklaim dari 125 orang yang dirawat, 94 sudah diizinkan pulang. Kantor berita pemerintah Suriah SANA pada Minggu 25 November 2018 menyebut 107 orang terluka di Aleppo pasca-militan di Idlib menyerang daerah itu dengan proyektil yang mungkin mengandung zat klorin. Rusia juga dituding bersalah karena meluncurkan misil yang mengandung zat berbahaya.
Namun demikian, para pejabat kelompok pemberontak membantah tuduhan itu dan sebaliknya menuding Suriah sebagai pelaku sebenarnya.
“Kami di Front Pembebasan Nasional menyangkal melakukan tindakan kriminal tersebut, tuduhan-tuduhan rezim pembohong bahwa kelompok revolusioner menarget Aleppo dengan misil apapun, apalagi yang mengandung gas klorin,” demikian pernyataan koalisi pasukan pemberontak, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (26/11/2018).
Kelompok Pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris justru menuduh rezim sekutu Rusia lah yang melakukan serangan udara tersebut. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Suriah menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap siapapun yang melakukan serangan udara itu.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Kementerian Luar Negeri Suriah menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengecam keras dan segera kejahatan teroris ini, dan mengambil langkah-langkah pencegahan dan sanksi hukuman terhadap tindakan dan rezim yang mendukung serta mendanai aksi teror ini.
Kepala Aleppo Doctors Syndicate, Zaher Batal mengaku tidak tahu jenis-jenis gas tersebut, namun ia menduga kuat jika itu mengandung klorin. "Kami merawat para pasien dengan gejala seperti itu,” kata Zaher.
Selain kesulitan bernafas, para korban juga menderita radang mata, menggigil dan bahkan hingga tidak sadarkan diri. Pihak Barat menuduh Suriah menggunakan senjata kimia dalam sejumlah insiden, tuduhan yang juga telah berulangkali dibantah Suriah.
(Rizka Diputra)