Munculnya kubah lava baru Gunung Merapi, PVMBG memprediksi guguran lava gunung teraktif di Indonesia itu akan sering terjadi.
Meski begitu, untuk saat ini, ungkap Kasbani, intensitas guguran masih rendah dengan potensi material yang juga masih kecil, sehingga belum membahayakan penduduk.
Berdasarkan pemodelan, jika sebagian besar volume material kubah lava saat ini runtuh, awan panas dapat meluncur ke arah Kali Gendol sejauh 2,2 km (< 3 km). Perhitungan ini berdasarkan asumsi kondisi kubah lava tidak stabil. Adapun saat ini kondisi kubah lava masih stabil,berada tepat di tengah kawah.
Aktivitas guguran lava pada erupsi-erupsi efusif sebelumnya menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat di sekitar Gunung Merapi, terutama pada malam hari.
"Diharapkan aktivitas guguran lava pijar 2018 ini selain dapat menjadi sarana hiburan bagi masyarakat," tuturnya.
(Baca Juga : Lava Pijar Terus Terjadi, Sebesar Ini Volume Kubah Lava Merapi Sekarang)
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tenang bila melihat guguran lava Gunung Merapi.
(Baca Juga : BPPTKG: Kubah Lava Gunung Merapi Masih Tumbuh)
Selain itu, untuk masyarakat yang masuk kawasan rawan bencana III diimbau untuk terus mengikuti informasi pertumbuhan kubah dan guguran lava yang akan sering terlihat di Gunung Merapi.
"Masyarakat diperbolehkan menyaksikan aktivitas guguran lava di luar jarak bahaya yang telah ditetapkan yaitu > 3 km dari puncak," pungkasnya.
(Baca Juga : Foto-Foto Terbaru Kondisi Rekahan Gunung Merapi Terpantau Jelas)
(Erha Aprili Ramadhoni)