Beberapa saat setelah berorasi, secara spontan sejumlah mahasiswa membakar replika kado besar yang dibawa. Namun petugas gabungan yang berjaga langsung merespon dengan berusaha memadamkan api. Tarik-menarik antara petugas dan pendemo tak terelakkan, hingga berlanjut pada kericuhan.
"Saya diseret terus dipukuli sama anggota Satpol PP, itu pelakunya banyak dari Satpol PP semua. Kita aksi damai, tapi kenapa langsung dihadapi dengan tindakan represif," ujar Gading Setya, salah satu mahasiswa yang menjadi korban pemukulan, kepada Okezone di lokasi.
Baca Juga: Demo Driver Grab di Gedung Lippo Kuningan Ricuh
Wajah Gading terlihat memar dan membiru di bagian wajah. Bahkan beberapa mahasiswa pendemo lainnya mengalami hal yang sama, mereka ngaku diseret lalu dipukuli beramai-ramai oleh oknum petugas Satpol PP yang berjaga. Petugas kepolisian yang melihat hal itu, lantas berupaya menenangkan emosi massa pendemo.
"Kami akan visum untuk bukti hukum nanti. Hal ini juga kami jadikan bukti, bahwa ternyata pemerintah kota Tangsel menghadapi kritik mahasiswa dengan tangan besi, mengirimkan petugas bermental preman untuk mengacaukan aksi damai kami," imbuh Gading Setya.