Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu menuturkan, berdasarkan hasil survei internal, Prabowo-Sandi hanya selisih 2,8% dengan Jokowi-Ma'ruf per akhir Oktober 2018. Padahal, sebelumnya selisih oposisi dengan petahana sebesar 20%.
"Dengan peningkatan intensitas kampanye turun langsung Prabowo dan Sandi mulai Januari, prediksi dan analisa atas tren kenaikan selama ini (bukan survei) maka pada hari H kami akan melampaui kompetitor kami cukup signifikan," ujar Sodik.
Masalah utama yang dihadapi Prabowo-Sandi, kata dia, bukan terletak pada pilihan dan dukungan masyarakat. Namun pada potensi kecurangan, kelicikan, dan tidak independensi pihak yang seharusnya independen.
(Qur'anul Hidayat)