JAKARTA - Hasil survei Median menunjukkan elektabilitas capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin sebesar 47,7%, sedangkan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 35,5 %.
Merespons itu, Ketua DPP Gerindra Ahmad Sodik Mudjahid mengatakan, pihaknya enggan berpegang pada hasil survei satu lembaga. Menurutnya, kubu Prabowo-Sandi hanya berpegang pada hasil survei internalnya.
"Banyak sekali lembaga dan hasil survei. Tidak bisa pegang satu lembaga. Kami berpegang kepada hasil survei internal kami yang ilmiah akademik sehingga metodologinya benar," kata Sodik kepada Okezone, Rabu (28/11/2018).
(Baca juga: Survei Median : Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 47,7%, Prabowo-Sandi 35,5%)
Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu menuturkan, berdasarkan hasil survei internal, Prabowo-Sandi hanya selisih 2,8% dengan Jokowi-Ma'ruf per akhir Oktober 2018. Padahal, sebelumnya selisih oposisi dengan petahana sebesar 20%.
"Dengan peningkatan intensitas kampanye turun langsung Prabowo dan Sandi mulai Januari, prediksi dan analisa atas tren kenaikan selama ini (bukan survei) maka pada hari H kami akan melampaui kompetitor kami cukup signifikan," ujar Sodik.
Masalah utama yang dihadapi Prabowo-Sandi, kata dia, bukan terletak pada pilihan dan dukungan masyarakat. Namun pada potensi kecurangan, kelicikan, dan tidak independensi pihak yang seharusnya independen.
(Qur'anul Hidayat)