Jokowi menjelaskan, Indonesia merupakan bangsa besar dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta orang yang tersebar di 34 provinsi. Belum lagi jumlah suku bangsa, bahasa daerah yang berbeda-beda.
Namun, ia menegaskan, perbedaan itu jangan sampai menimbulkan perpecahan. Maayarakat harus memahami perbedaan adalah anugerah, sunatullah yang harus dijaga.
"Aset terbesar bangsa adalah persatuan. Mari jaga kerukunan. Jangan sampai perbedaan pilihan bupati, gubernur, ataupun presiden menjadi permusuhan," terangnya.
Kata Presiden, Demokrasi di Indonesia berjalan cukup padat. Mulai dari pemilihan presiden dan kepala daerah. “Pilihan berbeda itu tidak apa-apa dalam sebuah demokrasi. Namun, ukhuwah Islamiyah dan kerukunan harus dijaga,” pungkasnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)