JAKARTA - Putusan Mahkamah Agung (MA) yang menjatuhkan vonis 6 bulan penjara pada Baiq Nuril mendapat kecaman banyak kalangan. Lantaran Baiq Nuril dinilai membela diri dari pelecehan seksual secara verbal oleh Haji Muslim selaku Kepala Sekolah SMAN 7 Mataram.
"Menyatakan Terdakwa BAIQ NURIL MAKNUN tersebut di atas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana 'Tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan'," demikian putusan pertimbangan kasasi MA, seperti dilansir dari situs resmi Mahkamah Agung, Jumat (14/12/2018).
MA punya pandangannya sendiri atas perbuatan Baiq Nuril yang menyebarkan isi rekaman cabul tersebut melanggar UU ITE.
"Akibat perbuatan Terdakwa tersebut karir saksi Haji Muslim sebagai Kepala Sekolah terhenti, keluarga besar malu dan kehormatannya dilanggar," tulis putusan MA tersebut.
(Baca Juga: Menteri Yohana Berikan Pendampingan terhadap Baiq Nuril)
Sebelumnya diberitakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise menyatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak dan akan tetap memberikan pendampingan terhadap Baiq Nuril, mantan guru honerer di SMAN 7 Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang kini tengah terjerat kasus UU ITE.