Cerita Dusun yang Lenyap "Ditelan Bumi" dari Bengkulu

Demon Fajri, Jurnalis
Rabu 19 Desember 2018 06:31 WIB
Desa Durian Demang merupakan salah satu desa yang didiami keturunan Suku Satu atau Paljemas (Foto: Demon/Okezone)
Share :

Di Dusun Napajemas Tumbuh Pohon Benuang Sakti Dijaga Siamang Putih Tangan

Cerita yang diterima secara turun-menurun oleh masyarakat suku Paljemas, di dusun Napajemas tumbuh sebatang pohon yang berukuran sangat besar. Pohon Benuang Sakti, namanya. Pohon itu ditunggu oleh Siamang Putih Tangan. Siamang Putih Tangan memiliki kesaktian.

Konon, jika Siamang Putih Tangan mengeluarkan suara ke arah barat, maka salah satu warga yang berada di arah barat tersebut akan meninggal dunia. Begitu juga, ketika Siamang mengeluarkan suara ke arah Timur, Selatan dan Utara maka ada masyarakat di arah tersebut akan meninggal dunia.

Lantaran terusik dengan ulah siamang yang selalu mengeluarkan suara, kisah Hairum, masyarakat atau nenek moyang dusun Napajemas berusaha memotong pohon kayu Benuang Sakti yang di tunggu Siamang Putih Tangan. Hal itu guna mengusir Siamang Putih Tangan dari pohon tersebut.

Setelah bermusyawarah secara bersama, ulas Hairum, masyarakat dusun Napajemas secara bergotong royong memotong atau menebang pohon Benuang Sakti yang berukuran sangat besar tersebut. Sayangnya, kala itu masyarakat yang memotong pohon itu belum dapat menyelesaikan penebangan pohon selama satu hari.

Masyarakat kembali melanjutkan penebangan pohon keesokan harinya. Sayangnya, saat ingin kembali menebang pohon tersebut, pohon sudah terpotong setengah kembali utuh. Sehingga membuat masyarakat kala itu menjadi bingung atas kesaktian pohon yang di huni Siamang Putih Tangan.

"Pohon baru berhasil di potong setengah. Ukuran pohonnya sangat besar, susah untuk dibayangkan sebesar apa. USai di potong keesokan harinya pohon yang sudah di tebang kembali utuh," ulas Hairum.

Saat itu, kisah Hairum, di dusun Napajemas memiliki orang sakti. Di mana, orang sakti tersebut menyampaikan jika ingin menebang pohon Benuang Sakti harus menyiapkan 40 orang Bujang dan 40 orang Gadis, sebagai syarat untuk menebang pohn tersebut.

Puluhan bujang dan gadis itu di susun memanjang di dekat pohon Benuang Sakti. Selanjutnya, 80 bujang dan gadis itu di tutupi pelupuh baru dan pelupuh lama. Setelah syarat terpenuhi sesuai anjuran orang pintar atau orang sakti, pohon kayu Benuang Sakti berhasil di tebang.

"Syarat yang diminta itu 40 Bujang dan Gadis yang masih hidup. Setelah di penuhi pohon kayu berukuran besar itu berhasil di tebang secara bergotong-royong. yang ikut menebang pohon Benuang Sakti puluhan orang," cerita Hairum.

Pohon yang berhasil di tebang itu, sampai Hairum, roboh ke arah timur atau mengarah ke Kabupaten Kepahiang, Bengkulu dan sebagian mengarah ke arah Utara atau ke arah Kabupaten Rejang Lebong. Daerah yang terkena dampak jatuhnya pohon Benuang Sakti itu, kisah Hairum, tanah di wilayah itu menjadi subur.

Sebab, kata Hairum, bagian pohon Benuang yang jatuh ke dua kabupaten itu merupakan daun dan ranting pohon Benuang Sakti. Sementara, untuk bagian batang pohon jatuh di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah, sehingga tahan di daerah Bengkulu Tengah, menjadi gersang.

"Saya tidak dapat membayangkan berapa besar ukuran pohon itu. Cerita terdahulu jika bagian pohon jatuh ke arah Kepahiang dan Rejang Lebong," ujar Hairum, sembari mengingat cerita terdahulu.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya