JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menganggap visi-misi serta program yang ditawarkan capres-cawapres di Pilpres 2019 belum sampai ke masyarakat. Hal itu terjadi karena selama tiga bulan masa kampanye, yang lebih banyak terekspose adalah gimmick dan serangan secara personal.
"Di pilpres enggak banyak ruang rakyat bisa mendengarkan apa yang dilakukan calon presiden kita, tidak semua diliput oleh pers kita, banyak yang mengemuka di media adalah gimmick dan menyerang personal saja," kata SBY saat bertemu Prabowo Subianto di kediamannya, di Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).
Situasi itu menurut SBY bertentangan dengan yang diharapkan rakyat terhadap pasangan calon yang bertarung di Pilpres 2019, yakni menampilkan program terkait ekonomi dan kesejahteraan bagi rakyat.
"Kami sepakat akan lebih fokus ke sana," janji SBY.
(Baca juga: SBY Minta Prabowo Lebih Aktif Kampanye: Capres Adalah Superstar)
Presiden ke-6 RI itu menambahkan, dirinya sudah berkeliling ke berbagai pelosok negeri selama kurang lebih tiga bulan belakangan untuk menyerap aspirasi masyarakat. Dari sana didapat gambaran tentang harapan masyarakat untuk pemimpin mendatang.
Dalam pertemuan kali ini, SBY dan Prabowo membahas isu-isu strategis termasuk, strategi memenangkan Pileg dan Pilpres 2019.
SBY berjanji, mulai Januari hingga April, kader partainya akan turut mengkampanyekan Prabowo-Sandi secara masif dalam setiap kunjungan ke daerah.
“Kita sepakat mulai Januari hingga April mendatang yang kurang lebih 3,5 bulan ke depan. Kami akan fokus ke Prabowo sebagai capres untuk menjelaskan ke rakyat yang memilih nanti calon presiden yang diyakini bisa memimpin Indonesia lima tahun mendatang,” ujar SBY.
(Qur'anul Hidayat)