JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan ombak besar yang menerjang Anyer dan Lampung adalah tsunami, bukan sekedar dampak fenomena bulan purnama yang berakibat pasangnya air laut.
"Kami analisis apakah kenaikan air pasang akibat fenomena atmosfer, jadi memang saat ini pada fase seperti itu, namun ternyata setelah analisis lanjut gelombang itu merupakan tsunami," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor BMKG, Minggu (22/12/2018).
(Baca Juga: Air Laut Tiba-Tiba Naik, Warga Pesisir Lampung Panik)
Tipe polanya, kata Dwikorita, pun seperti yang terjadi di Palu dan Donggala beberapa waktu lalu.
"Polanya mirip gelombang tsunami yang terjadi di Palu, sehingga kami koordinasi dengan badan geologi, kami sepakat bahwa diduga
Pihaknya pun memastikan gelomhang yang menerjanga daratan sekira pukul 21.27 WIB itu akibat tsunami yang awal mulanya masih ragu karena bukan dampak dari gempa tektonik.