JAKARTA - Fenomena gelombang tinggi di perarian Samudera Hindia ramai diperbincangkan dan menjadi viral di media sosial dalam sepekan terakhir.
Diketahui, terjangan gelombang tinggi atau banjir rob di Pesisir Selatan Pulau Bali sudah terjadi beebrapa hari lalu. Hempasan air laut bahkan meluap hingga ke Jalan Raya Pantai Kuta. Air laut naik melalui masing-masing pintu masuk di sepanjang pantai tersebut.
Kepala Pusat Hidrologi dan Oceanografi TNI Angkatan Laut, Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, mengatakan gelombang tinggi tersebut adalah fenomea alam biasa. Pemicunya adalah adanya siklon tropis di selatan Samudra Hindia, yaitu topan Ampha dan Topan Mangga, pada saat bersamaan spring tide di mana tunggang air naik tinggi sebagai fenomena pasang laut yang puncaknya pada 28 Mei 2020.
“Jadi saat pasang sedang tinggi karena purnama, dihembus oleh angin kencang topan di selatan Samudra Hindia dengan kecepatan 50 knot, yang bisa menyebabkan gelombang tinggi 5-7 meter,” ujar Harjo Susmoro dalam keterangan tertulisnya yang diterima Okezone, Sabtu (30/5/2020).