Sekedar diketahui, Jokowi adalah pengusaha meubel. Dia bahkan sempat jatuh bangun dalam menjalankan bisnisnya dengan merugi hingga Rp60 juta lantaran pemesan meubelnya kabur entah ke mana.
Ia pun sadar tidak bisa menolak kemajuan zaman di mana pembangunan terus berjalan. Tapi setidaknya, masih bisa mempertahankan “akar”. Salah satunya dengan melestarikan bangunan bersejarah yang jadi ikon suatu daerah. Hal itulah yang membuat Jokowi bertekad mempertahankan bangunan pabrik Sari Petodjo.
Singkat cerita, Sari Petodjo berhasil diselamatkan. Barangkali, kata Jokowi, nilai secara rupiahnya kalah dibanding mal, tapi nilai sejarah dari bangunan itu tidak berbatas. Namun, pada tahun 2012, bangunan tersebut tetap menjadi hotel lantaran dinilai tidak layak disebut cagar budaya.
Tak cuma bangunan, Jokowi pun mengembalikan fungsi taman-taman kota yang sebelumnya justru dijadikan perjuadian hingga prostitusi liar.
“Sebab rakyat berhak untuk tidak ketakutan saat melintasi kawasan itu. Dan rakyat juga berhak menikmati keindahan,” ujar Jokowi.
(Angkasa Yudhistira)