Kisah Pria yang Jadi Penerjemah Bahasa Isyarat Khotbah Salat Jumat

krjogja.com, Jurnalis
Jum'at 04 Januari 2019 15:09 WIB
Ilustrasi
Share :

Ia ingin menyalurkan kemampuan berbahasa isyarat agar bermanfaat untuk banyak orang. Selain itu ingin menginformasikan kepada masyarakat bahwa di UIN ada fasilitas untuk disabilitas.

Priya menceritakan, kegiatan menjadi relawan PLD diantaranya mendampingi perkuliahan disabilitas seperti tunarungu atau tulis untuk mencatatkan materi kuliah atau note taker. Membacakan buku atau tulisan bagi tunanetra, mendampingi ketika bertemu dengan dosen dan hal lainnya yang menyangkut perkuliahan.

Tentu jadwal ia menjadi relawan sudah disesuaikan agar tidak mengganggu jadwal perkuliahanya. Lewat relawan seperti itulah Priya dapat belajar banyak dari disabilitas, mulai cara berinteraksi sampai berteman dengan mereka.

“Kadang juga merasa khawatir jika ia tidak bisa menterjemahkan dengan baik,” katanya. Hal itu karena ia sering menemui ketika dosen atau doktor yang menyampaikan materi-materi ilmiah atau istilah yang sulit dicari terjemahanya. Harus mencari persamaan kata dan merangkai kalimat agar dimengerti oleh mereka.

Menurut Priya, saat ini ada 4 penerjemah yang aktif untuk khotbah Jumat di masjid UIN. Namun, tidak selalu bisa hadir karena beberapa sudah sibuk dan mau lulus. “Saat ini perlu banyak regenerasi berikutnya untuk menjadi penerjemah,” kata Priya.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya