"Dia (Andi Arief) tidak mengatakan bahwa hal itu terjadi. Justru meminta kepada otoritas terkait untuk melakukan pengecekan," tegas dia.
Sebaiknya, kata Fadli, mengenai hoaks tujuh juta surat suara tak perlu dipermasalahkan. Mengingat lebih baik seluruh pihak menyoroti masalah daftar pemilih tetap (DPT) yang dikhawatirkan terdapat nama-nama ganda dan diduga manipulatif dalam DPT hasil perbaikan kedua.
"Itu kan masih dibuka peluang untuk membersihkan itu. Saya kira ini yang sangat rawan adalah persoalan DPT," jelas Fadli.
Sebelumnya, pada Rabu 2 Januari 2019, Andi Arief menge-tweet soal informasi adanya 7 kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Ia meminta KPU untuk mengecek kebenaran informasi itu. KPU kemudian mengecek informasi adanya surat suara yang sudah dicoblos tersebut.
(Baca Juga: Hoaks Surat Suara, Bamsoet: Gerakan Mengacaukan Pemilu Sudah Dirancang Sejak Dini)