Pada sidang pada bulan November lalu, jaksa penuntut mengatakan orang-orang di bawah komando Gallagher menganggapnya begitu ngawur dan haus darah sehingga mereka merusak senapan tembak jitunya agar menjadi kurang akurat, dan mereka bisa pula melepaskan tembakan peringatan agar warga sipil pergi dari suatu daerah untuk melindungi mereka dari Gallagher.
Jaksa penuntut Angkatan Laut, Chris Czaplak mengatakan, Gallagher telah memilih "untuk bertindak seperti monster sebagaimana yang dituduhkan teroris terhadap kita".
"Dia telah memberi hadiah surgawi untuk propaganda ISIS. Bahwa tindakannya adalah persis sebagaimana citra yang digambarkan ISIS tentang kita," kata Czaplak.
Sidang akan berlangsung pada 19 Februari.
(Rachmat Fahzry)