'Saya khawatir keluarga saya akan membunuh saya'
Rahaf menulis di akun Twitternya bahwa dia memutuskan membeberkan identitasnya dengan detil karena dia merasa "tidak ada yang salah" dengan tindakannya.
Dia juga membagikan foto paspornya "karena saya ingin Anda tahu saya nyata dan ada".
Dalam cuitan lainnya, dia menulis: "Saya khawatir keluarga saya akan membunuh saya."
Kasus yang dialami Rahaf menggaungkan kembali kasus perempuan Saudi lainnya yang tengah transit di Australia pada April 2017.
Dina Ali Lasloom, 24 tahun, sedang dalam perjalanan dari Kuwait melalui Filipina, tetapi dibawa kembali ke Arab Saudi dari bandara Manila oleh keluarganya.
Dia menggunakan telepon genggam milik seorang turis Kanada untuk mengirim sebuah pesan, video yang kemudian dia unggah ke Twitter, dengan mengatakan bahwa keluarganya akan membunuhnya.
Nasibnya belum diketahui setelah dia dipaksa kembali ke Arab Saudi.
(Fakhri Rezy)