Kutip Kitab Mahabarata dan Ramayana, Ilmuwan India Tolak Teori Einstein

Thasyanur Azizah, Jurnalis
Senin 07 Januari 2019 19:36 WIB
Albert Einstein. (Foto: Reuters)
Share :

NEW DELHI – Beberapa ilmuwan India menyatakan penolakan teori dan penemuan dari Issac Newton dan Albert Einstein pada kegiatan tahunan Kongres Sains India yang diresmikan oleh Perdana Menteri Narendra Modi. Mereka juga mengklaim sejumlah penemuan, termasuk penelitian mengenai sel induk telah ditemukan di India pada masa Hindu kuno.

Kongres Sains India merupakan ajang pertemuan antara para peneliti dan ilmuwan India dan menjadi tuan rumah bagi para penerima Nobel. Namun, dalam beberapa tahun terakhir teori-teori berdasarkan mitologi dan ajaran Hindu masuk ke dalam bagian dari agendanya.

BACA JUGA: Klaim Internet Digunakan di Perang Mahabarata, Menteri India Jadi Bahan Olok-Olok

Sebagaimana diberitakan BBC Senin (7/1/2019), pada kongres tersebut, kepala sebuah universitas di India Selatan mengutip teks Hindu kuno sebagai bukti bahwa penelitian sel punca ditemukan di India ribuan tahun yang lalu.

"Kami memiliki 100 korawa (keturunan) dari seorang ibu karena teknologi sel induk dan tabung reaksi," kata G. Nageshwar Rao, Wakil Kanselir di Universitas Andhra, merujuk pada sebuah cerita dari epos Hindu Mahabharata, sebagaimana dikutip AFP.

Ia juga mengatakan seorang raja iblis dari epos agama Hindu, Ramayana, memiliki 24 jenis pesawat dan jaringan jalur pendaratan modern di Sri Lanka.

Pembicara lain dari sebuah universitas di selatan Negara Bagian Tamil Nadu mengatakan bahwa teori Isaac Newton dan Albert Einstein salah. Ia juga mengatakan bahwa gelombang gravitasi harus diubah namanya menjadi "Narendra Modi Waves".

Ilmuwan bernama KJ Krishnan dilaporkan mengatakan Newton “gagal dalam memahami gaya tolak gravitasi” dan mengklaim bahwa teori Einstein "menyesatkan".

Hal tersebut memicu para kritikus untuk berkomentar. Mereka mengatakan teks-teks kuno memang harus dibaca dan dinikmati, tetapi tidak masuk akal untuk menyatakan bahwa itu adalah sains.

Asosiasi Kongres Ilmiah India menyatakan "keprihatinan serius" ketika pernyataan mengejutkan dipaparkan oleh para akademisi terkemuka pada konferensi tahunan yang mereka selenggarakan.

"Kami tidak mendukung pandangan mereka dan menjauhkan diri dari komentar mereka. Ini sangat disayangkan," kata sekretaris jenderal Asosiasi Kongres Ilmiah India, Premendu P Mathur, kepada kantor berita AFP.

"Ada kekhawatiran serius tentang ucapan semacam itu oleh orang yang bertanggung jawab."

Teori-teori berdasarkan mitologi dan agama Hindu yang mengutip teks-teks Hindu kuno memang tengah menjadi perhatian bagi para ilmuwan India.

Tahun lalu, menteri pendidikan India, Satyapal Singh, mengatakan dalam sebuah upacara penghargaan bahwa pesawat terbang pertama kali disebutkan dalam epos Hindu kuno, Ramayana.

Dia juga mengatakan pesawat yang dapat bekerja pertama kali diciptakan oleh orang India bernama Shivakar Babuji Talpade delapan tahun sebelum Wright bersaudara.

Pada 2014, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan pada pertemuan dokter dan staf medis di rumah sakit Mumbai bahwa kisah dewa Hindu Ganesha - yang kepala gajahnya melekat pada tubuh manusia - menunjukkan operasi kosmetik ada di India kuno.

Menteri pendidikan untuk negara bagian barat Rajasthan mengatakan pada Januari 2017 bahwa penting untuk "memahami signifikansi ilmiah" dari sapi, karena itu adalah satu-satunya hewan di dunia yang menghirup dan menghembuskan oksigen.

The Breakthrough Science Society, sebuah badan amal pendidikan yang berbasis di India, mengatakan pihaknya "terkejut dan bahkan ngeri" atas pernyataan yang dibuat pada pertemuan akademik.

"Ayat dan epos kitab Purana bersifat puitis, menyenangkan, mengandung unsur-unsur moral dan kaya akan imajinasi tetapi tidak dibangun atau divalidasi secara teori," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan pada Minggu.

"Pertemuan dari sekumpulan ilmuwan yang suci seperti itu telah disalahgunakan untuk membuat klaim yang salah dan sauvinisme tentang India kuno."

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya