Ditambahkan Rozi, warga sebetulnya sangat mengapresiasi adanya pengecoran disepanjang Jalan Siliwangi. Namun pelaksanaannya harus tuntas, dan tidak dikerjakan sepotong-sepotong hingga bisa membahayakan pengendara atau warga yang melintasi jalan itu.
"Harus tuntas, masa separuh dicor, sebagiannya lagi dibiarkan begini, kan malah membahayakan masyarakat ini namanya. Apalagi kalau malam, sering banget banyak yang terjatuh, tergelincir karena selisih tingginya enggak sama. Tiap malam pasti ada saja pemotor yang terjatuh lewat sini," imbuhnya.
Baca Juga: Flyover Cengkareng Retak, Arus Lalin Rawa Buaya-Kamal Muara Macet
Dikatakannya, sarana lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di lokasi itu banyak yang tidak berfungsi. Atau sekalipun menyala, namun cahayanya sudah tak maksimal menerangi jalan. Kontan situasi demikian, memperburuk risiko pengendara yang melintasinya.
"Kalau malam kan gelap, mereka tahunya di jalur yang mengarah ke perempatan Viktor ada dua lajur, begitu ingin mendahului lewat lajur sebelah kanan langsung tergelincir. Harapan kita sebagai masyarakat disini, ya secepatnya lah dituntaskan, dicor, atau paling tidak dikasih rambu-rambu petunjuk di sisi jalannya," tandasnya.
Diketahui, Jalan Siliwangi merupakan jalan yang kewenangannya berada dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Banten. Artinya segala pengerjaan proyek diatas jalan itu berada dibawah tanggung jawab Provinsi. Saat Okezone berusaha mengonfirmasi, pihak Dinas PU Provinsi belum memberikan tanggapan resminya.
(Edi Hidayat)