"Kemudian yang namanya Chevron, itu 100 persen dimenangkan Pertamina. Desember 2018, Freeport 51 persen kita kuasai. Pertanyaan saya, antek asingnya ada di mana? Di sana? Di sana itu di mana? Jangan dibolak-balik seperti itu," tegas Jokowi.
Petahana itu mengungkapkan, pengambil alihan saham Freeport bukanlah pekerjaan mudah. Namun, ia menegaskan pula Indonesia bukanlah negara yang lemah.
"Dipikir merebut 51 persen saham Freeport selama 4 tahun itu mudah? Sangat sulit sekali, sangat sulit sekali. Tapi saya tahu, negara sebesar Indonesia ini tantangannya juga besar, tantangannya banyak. Tapi, kita tidak boleh lemah, tidak boleh takut terhadap tantangan-tantangan dan rintangan," ujarnya.
(Baca Juga: BPN Klaim Selisih Elektabilitas Jokowi-Prabowo Hanya 6 Persen)
(Arief Setyadi )