Kisah Sekte Aghori di India yang Lakukan Kanibalisme dan Ritual Seks di Depan Umum

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 16 Januari 2019 09:48 WIB
Sekte Aghori saat menjalani festival mandi di India. (Foto: EPA)
Share :

MEREKA melakukan meditasi, makan, tidur dan melakukan hubungan seksual di tengah upacara kremasi.

Mereka berjalan sambil telanjang, makan daging manusia dan menggunakan tengkorak manusia sebagai mangkuk, dan menghisap ganja.

Para pemuka sebuah sekte Hindu di India ini hidup terasing dari masyarakat India dan mereka disebut kaum Aghori.

Dalam bahasa Sansekerta, Aghori berarti 'tak menakutkan,' namun cerita tentang ritual mereka justru menimbulkan ketakutan orang.

Menolak konsep baik dan buruk

"Prinsip dasar praktik ini adalah melampaui kemurnian untuk mencapai pencerahan spiritualitas dan 'manunggal' atau melakukan penyatuan dengan para dewa," kata James Mallinson.

Ia mengajar bahasa Sansekerta dan Studi India di School of African and Oriental Studies(SOAS), London.

Mallinson adalah juga seorang mahant, atau seperti resi, namun dari sekte yang berbeda. Kelompoknya lebih tergolong arus utama dan mengedepankan kemurnian, yang melarang praktik seperti yang dialkukan sekte Aghori.

Tetapi dia sendiri pernah melakukan berbagai interaksi dengan Aghori.

"Pendekatan Aghori adalah untuk mengangkat tabu dan melanggarnya. Mereka menolak konsep baik dan buruk."

"Langkah mereka menuju kemajuan spiritual melibatkan praktek berbahaya dan gila, seperti makan daging manusia dan bahkan kotoran mereka sendiri. Namun mereka percaya, dengan melakukan hal yang dihindari orang lain, mereka dapat meningkatkan kesadaran mereka sendiri."

Asal mula

Tradisi seperti yang dipraktekkan dewasa ini oleh Aghori tampaknya belum berumur lama. Kata Aghori sendiri baru muncul sekitar abad ke-18.

Namun mereka mencampurkannya dengan sejumlah praktik suku Kapalika (yang berarti 'pembawa tengkorak'), kelompok yang sudah terdokumentasikan keberadaannya pada abad ke-7.

Kelompok Kapalika ini memiliki ritual pengorbanan manusia, tetapi sekte ini sudah tak ada lagi.

Tak seperti sekte-sekte Hindu lain yang dikenal, Aghori sangat tak terorganisir. Sebagian besar tinggal terpisah dan tak percaya terhadap orang luar. Mereka bahkan tidak melakukan kontak dengan keluarga mereka sendiri.

Orang Aghori dengan tulang tengkorak. (Foto: EPA)

Sebagian besar anggota kelompok Aghori berasal dari kasta rendah.

"Kemampuan intelektual mereka beragam. Sebagian kecil sangat tajam, bahkan ada seroang Aghori yang pernah menjadi penasehat raja Nepal," kata Mallinson.

Tak ada kebencian

Manoj Thakkar, penulis buku "Aghori: A Biographical Novel", mengatakan mereka adalah kelompok yang banyak disalahpahami.

"Orang Aghori adalah orang sederhana yang hidup dengan alam. Mereka tak menuntut apa pun."

"Mereka melihat semua sebagai manifestasi sesuatu yang agung. Mereka tak menolak atau membenci seseorang atau sesuatu. Itulah mengapa tak membedakan antara daging dari hewan yang disembelih atau daging manusia. Mereka makan apa yang mereka dapat."

Pengorbanan hewan juga merupakan bagian penting dari ritual mereka.

"Mereka menghisap mariyuana dan mencoba untuk tetap sadar diri bahkan dalam kondisi sangat mabuk."

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya