MALAGA – Sebuah operasi penyelamatan besar-besaran digelar untuk menyelamatkan bocah berusia dua tahun yang jatuh ke dalam sumur sedalam 107 meter di Malaga, Spanyol. Operasi penyelamatan telah memasuki hari ketiga, namun sejauh ini dilaporkan belum ada tanda-tanda keberadaan bocah tersebut.
Balita bernama Julen Rosello itu jatuh ke dalam lubang tersebut saat sedang bermain-main pada Minggu, 13 Januari sekira pukul 2 siang waktu setempat. Orangtua Julen sedang menyiapkan makan siang keluarga di dekatnya.
Sejauh ini tim penyelamat belum menemukan keberadaan bocah itu sejak upaya penyelamatan digelar. Mereka hanya menemukan sekantong permen yang dibawa Julen saat jatuh ke dalam lubang selebar 25 sentimeter (cm) itu. Mereka juga menemukan sehelai rambut di kedalaman 76 meter yang diduga berasal dari si balita.
Jose Rosello, ayah dari Julen Rosello menangis di saat upaya pencarian berlangsung untuk menemukan putranya. (Foto: AFP)
Berdasarkan keterangan perwakilan Pemerintah Spanyol di Provinsi Malaga, Maria Gamez, tim penyelamat berusaha untuk menutup sumur itu dengan tanah-tanah yang jatuh saat mereka melakukan pencarian. Dua unit kamera juga telah diturunkan ke dalam sumur untuk mencair keberadaan Julen.
Pencarian itu juga melibatkan sebuah perusahaan Swedia yang pernah menemukan 33 penambang Cile yang diselamatkan setelah berada 69 hari di bawah tanah pada 2010. Demikian diwartakan Daily Mail.
Polisi bersikeras bahwa mereka meyakini Julen masih hidup, meskipun para pejabat mengakui bahwa tipis kemungkinan bocah itu selamat setelah lebih dari 100 jam di bawah tanah, kecuali dia berada di sebuah kantong udara dan memiliki akses ke air.
Jose dan Vicky Rosello, kedua orangtua Julen berada siang dan malam di dekat lokasi jatuhnya putra mereka. Pasangan itu dua tahun sebelumnya telah kehilangan putra mereka yang berusia tiga tahun, Oliver akibat kelainan jantung.
Kepada media, Jose mengatakan bahwa dia masih berharap melihat putranya kembali dalam keadaan hidup. "Kami sudah mati di dalam, tetapi dengan harapan kita memiliki malaikat yang mengawasi kami yang akan membantunya keluar hidup-hidup sesegera mungkin."
Dia juga mengatakan bahwa harapan melihat anaknya yang masih hidup memberinya kekuatan dalam situasi mengerikan itu.
(Rahman Asmardika)