Selanjutnya dalam kesetaraan hak bagi kaum perempuan, ia mengatakan, Jokowi sudah melakukannya. Ia memberi porsi yang besar kepada perempuan untuk mengisi pos-pos penting di kabinetnya.
“Sedangkan Prabowo, sebagaimana bisa tampak dalam struktur kepengurusan partainya sangat kecil memberikan porsi peran terhadap kaum perempuan,” tuturnya.
Ia melihat, lantaran Jokowi-Maruf lebih konkret dan tidak abstrak dalam menerapkan visi dan misi, mereka jadi tampak tenang dan saling melengkapi dalam argumentasi.
(Baca Juga : Tim Jokowi: Prabowo Harus Kerja Keras agar Tidak Mempermalukan Diri Sendiri)
“Kiai Ma'ruf misalnya memperkuat argumentasi Jokowi dengan beberapa dalil agama. Sementara kubu Prabowo karena hanya mengandalkan retorika, tampak panik dan gelagapan saat menanggapi sejumlah pertanyaan kritis,” pungkasnya.
(Baca Juga : Minim Bicara saat Debat, Ma'ruf Amin: Saya Tinggal Menyetujui, Jangan Kayak Saur Manuk)
(Erha Aprili Ramadhoni)