Masyarakat Gelar Ritual Semidang Bukit Kabu
Serangan gerombolan harimau masih di ingat kalangan masyarakat setempat. Tak terlebih keturunan dari masyarakat Kecamatan Semidang Lagan. Mereka yang mendiami daerah ini pun mengenang tragedi serangan harimau dengan menggelar doa bersama di bawah kaki bukit Kabu, setiap tahun. Syukuran itu diberi nama ritual semidang bukit kabu.
Syukuran yang digelar itu dengan memotong satu ekor kambing, membuat nasi pujung. Di mana bahan untuk syukuran sumbangan dari masyarakat enam desa yang ada di daerah itu. Seperti, desa Pekan Jumat, Gajah Mati, Semidang, Karang Nanding, Pagar Gunung dan desa Padang Siring.
Dikatakan Evi, pemanjatan doa itu tidak lain untuk mengenang tragedi masa lalu yang menimpa daerah mereka. Saat syukuran di gelar seluruh masyarakat secara bersama membaca surah Yasin, tahlil, serta memanjatkan doa agar dijauhkan dari maha bahaya.
''Ritual di gelar setiap satu tahun sekali sebagai pengingat sejarah pada jaman dahulu. Ritual biasanya di gelar pada bulan Juni, bisa awal, pertengahan maupun akhir bulan. Itu di gelar setiap tahun,'' sampai Evi.
Ritual tersebut, sampai Evi, mulai berlangsung sekira tahun 1998-an. Sejak kala itu ritual masih berlangsung secara terus menerus setiap tahun. Terakhir, ritual di gelar pada tahun 2018, lalu. Di mana saat ritual berlangsung sempat dihadiri kalangan pejabat dari pemerintah daerah Kabupaten Bengkulu Tengah.
''Tahun ini juga akan di gelar ritual. Syukuran di gelar setiap bulan Juni,'' jelas Evi.
(Fiddy Anggriawan )